Thursday, November 11, 2010

Jakarta Flights Back to Normal; Bali Clear


Penerbangan ke Jakarta Kembali Normal; Bali Aman
Dikirimkan  8 Nov 2010
Senin, 8 November, jam 14.30.: Hari ini penerbangan internasional ke dan dari Jakarta sesuai dengan jadwal, kata Frans Yosep, Officer in Charge (OIC), dari bandara internasional Soekarno-Hatta. Setelah beberapa penerbangan melakukan pembatalan dan penundaan penerbangan ke Indonesia sejak Sabtu pekan lalu, untuk menghindari abu vulkanik di udara.
Pada tanggal 6 November, angin kencang meniup abu vulkanik Gunung Merapi ke arah barat bahkan ke Bogor, selatan Jakarta, namun bandara internasional yang terletak lebih barat Jakarta ini tetap tidak terpengaruh. 60 penerbangan ke dan dari Bali pada hari Minggu 7 November, yang dioperasikan oleh 22 maskapai penerbangan internasional telah melanjutkan penerbangan normal, menurut konfirmasi General Manager Bandara Ngurah Rai Bali, Heru Legowo. Namun AirAsia dan Malaysia Airlines masih menangguhkan penerbangan ke Bandung di Jawa Barat.
Sampai saat ini, Zona Bahaya(20km) tetap berlaku. 135 orang dilaporkan tewas, dan 411 korban luka bakar, sementara jumlah pengungsi sejak jumat telah membengkak menjadi 290,000, bertambah sepuluh kali lipat dibanding tahun 2006 yang lalu. Sebagian besar korban terbakar oleh awan piroklastik karena mereka bersikeras untuk kembali ke rumah mereka dalam zona bahaya melihat kondisi ternak dan rumah mereka.

Sayangnya, 4 relawan juga tewas ketika mereka mencoba membantu warga untuk mengungsi. Karena hujan yang terus menerus, maka pemerintah telah memperingatkan lahar dingin mengalir kuat di sungai. penduduk diminta untuk menjauh dari bantaran sungai.

Untuk  mengantisipasi erupsi berikutnya, pemerintah telah menunjuk 3 bandara alternatif untuk penerbangan, ini adalah bandara Polonia di Medan, bandara Juanda Surabaya, dan Bandara Ngurah Rai Bali.

Sementara itu, sebagai akibat dari tidak adanya  penerbangan ke Yogyakarta, penumpang yang ingin melakukan perjalanan ke Jawa Tengah lebih memilih menggunakan kereta api. Untuk melayani penumpang yang menigkat, perusahaan Kereta Api, PT KAI telah menambah gerbong.



Jakarta Flights Back to Normal; Bali Clear
Posted on 8 Nov 2010
Monday, 8 November, 14.30 hrs.: Today international flights into and from Jakarta are again on schedule, said Frans Yosep, Officer in Charge (OIC), of the Soekarno-Hatta international airport. Many international airlines decided to suspend Jakarta flights since Saturday 6 November for fear of getting volcanic material into the aircraft, -  although Indonesian authorities have continued to give the Jakarta airport the all clear.   On 6 November, strong winds blew the ash of erupting Mt. Merapi westward even to Bogor, south of Jakarta, but the international airport located further west of Jakarta has remained unaffected. The 60 flights  into and from Bali on Sunday 7 November,  operated by 22 international airlines have continued operations per normal, confirmed General Manager of Bali’s airport, Heru Legowo. But AirAsia and Malaysian Airlines have nonetheless still suspended flights to Bandung in West Java. Today, the 20km. Danger Zone remains in force. 135 people are reported to have been killed in the past eruption, with 411 wounded – mostly with 2nd, and 3rd. degree wounds, while the number of evacuees since Friday has bloated to 290.000, ten times the number handled in the last 2006 eruption. Most of the fatalities were burnt by pyroclastic clouds since they insisted to return to their homes within the danger zone to tend to their livestock and homes. Unfortunately, 4 volunteers were also killed by the searing clouds when they tried to help evacuate villagers. As a result of continuous rains, the authorities have warned of strong lahar (cold lava) flows streaming down rivers.  People are urged to stay far away from river beds. In anticipation of further eruptions, the government has appointed 3 alternative airports for airlines, these are the Polonia airport in Medan, Juanda airport of Surabaya, and the Ngurah Rai airport of Bali. Meanwhile, as a result of no flights to Yogyakarta, passengers to Central Java now prefer to take the train. To serve mounting demand, the Railway company, PT KAI has added carriages to its trains.